Blue Fire Pointer Story is my Life

Hit Counter


Selasa, 10 Februari 2015

Dempo

AssLamuallaikum Wr.Wb
Pramuka adalah mata kuliah wajib PGSD semester 3. Yah seperti itulah karena wajib so harus diikutin dong J
Dan pada pramuka 2014 ini kami memiliki rencana untuk jalan-jalan ke pagar Alam begitu lah kata dosen mata kuliah wajib pramuka sekaligus sebagai pembina pak Lukman MPD. Tepat pada tanggal 10 januari 2015 yang lalu pada pukul 08.00,Aku dan seluruh semester 3 yang berjumlah lebih kurang 125 + kakak-kakak pembina OTW ke pagar alam dengan menaiki 4 bus  dan 1 mobil pribadi. Aku saat itu duduk di mobil satu with COSCA, disebelah ade dekat pintu.Setelah dirasa cukup dan pas meski beberapa teman berdiri kami memulai perjalanan dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim,detik demi detik terus berjalan tak terasa kota bengkulu mulai mengucapkan selamat tinggal dan selang beberapa jam kemudian karena kasihan melihat teman yang belum duduk aku pun pindah kebelakang. 
Wah  karena duduk dibelakang ketemu jalan jelek dikit mulai deh mulai merasa mual, tapi aman aku selalu mencegah agar tidan m*nt*h dengan cara bernyayi dan mengunyah itu yang ku lakukakn, perjalanan ini menarik kami bernyanyi disepanjang perjalanan, berharap agar segera sampai, akupun tertidur dua jam berlalu mulai terasa dingin ternyata melewati gunung dan melewati kepahiang+curup dingiin tak terbiasa dengan cuaca yang begitu dingin sulit dipercaya. :D
Sampaiiii, maksudnya sampai di tempat  bapak lukman,  kami sudah ditunggu disediakan makanan dan dipersilahkan untuk makan, setelah selesai melanjurtkan perjalanan lagi. Yeye  lala....setelah beberapa menit Ternyata kami pergi ke tempat air terjun yang begitu deras dan indah yaitu air terjun lematang.
 Namun  untuk melihat air terjun lebih dekat harus menyebrang dan menyebrangnya pun harus menaiki ban dengan biaya Rp.5000/Org. 
Setelah sampai disebrang foto-foto deh disana, Air terjun yang tinggi dan begitu deras. Subhanallah kuasa tuhan yang maha esa. Weh yang cowoknya pada mandi .pengen sihh tapii...
Setelah puas disana kami mlenjutkan perjalanan dan ternyata lagi-lagi subhanallah begitu luas kebun teh yang terlihat indah dan kerennya pemandangan disana. Tepat ketika kami sampai di Villa kaki gunung dempo, udara benar-benar segar. Sampai disana memang sudah sore kami di bagi persanggah dan memasuki villa memilih tempat tidur daaan menyipkan barang-barang untuk mandi. Waaah Allah huakbar  aiiirnya brrrrrr seperti serasa es batu asli ini es batu ddiiingin beuuut coy.. diBengkulu belum pernah sebelumnya mandi air sedingin ini meskipun malam hari. Malamnya tepat setelah isya kami dikumpulkan didepan mes dengan mengenakan pakaian seragam pramuka dan duduk melingkar, bernyanyi bermain yel-yel Makan dan pembukaan api unggun .bintang malam itu ramee sekali seperti sedang menyaksikan kegiatan kami yang keren dan seru. Semakin malam dan semakin terasa dingin .akhirnya selesai juga t acara karena kami sudah seperti anak ayam yang di eramm berpelukaan aslii dingiiiiiin.
Pas masuk langsung ganti baju tidur, akupum tidur diatas dekat dengan fentilasi. Selimut saja sudah terasa dingin. Aku tidur sangat malam , dinginnya malam semakin menusuk-nusuk memasuki selimut yang seperti es hmmm, ketika sedang tidur aku terbangun oleh hembusan angin yang menyelinap melewati fentilasi pas diujung kakiku, akupun bangun melihat teman yang tertidur pulas kirii, kanan dan bawah semua sepertinya tidur dengan nyeyak . lihat hp masih jam 2 masih ingin tidur namun dinginnya malam ituu tak dapat ku tahan lagi, akupun turun dari rancang dan tak sengaja membangunkan teman ku ternyata dia ingin ditemanin ke wc(Nanda). Kubasuh mukaku  dan airnya sungguh bagaikan air es yang yang penuh dengan es batu kulkas    ooooooohhhh nyeeees .
Masuk lagi kedalam karena benar-benar kedinginan aku pindah kebawah dan memeluk temanku, mungkin dia merasakan hal yang sama yaitu kedinginan akhirnya kami bertiga saling berpelukaan. Sangggaaaaat kedinginan dan baru pertama kali kurasakaaan weeeeeeeh, ternyata bukan cuman ada diluar negeri cuaca yang dingiiin inii.bumi indonesia pun memilikinya, subhanalllahhhh J. Besok paginya aku sudah tak tahan dengan udara yang begitu dingin namun karena sangat kedinginan kuputuskan untuk langsung mandii pagiii ..woooooooooww nyeees banget dingiinya udara begitu sangat dingin sekali benar-benar dingiiiiiiin .memakai baju kaos pramuka berdandan selanjutnya aku berlariii kesana kemari berharap agar tubuh ini menjadi sedikit hangat,  semakin siang semakin terasa kehangatannya, meski tak sehangat yang ada dikota bengkulu. Tentunya pagi ini tak kan dibiarkan sia-sia percuma dong iya kanzz. Langsung cau ketempat pemandangan yang amazing binggo yuhuuuu. Kamiii datang foto* coy :D. Berselfie , mengambil gambar terkeren bersama teman-teman.
 
Asiiik seruu binggo loh wah siangnya kami pulang dan sebelum pulang kami kerumah pak lukman untuk makan dan berpamitan.Beberapa teman ada yang akan mendaki gunung dempo dan ada pula beberapa teman yang orang Sumsel langsung pulang ke kampung halaman sedangkan kami melanjutkan perjalanan pulang keBengkulu dengan selamat Alhamdulilllah. Pengalaman yang seru dan tak terlupakan

#Oleh-oleh Teh Gunung dempo, Kopi dan Bandrek Pagar Alam juga obat benalu. Keep Spirit :D 









Wassalamuallaikum Wr.Wb 








Selasa, 20 Januari 2015

Jangan remehkan orang lain

Bismillah 
Assalamuallaikum wr wb.
For my best freind's . don't cry .Keep SMILE :)

Mereka yang selalu merendahkan
menggap dirinya lebih dari segalanya
merasa sempurna, merasa bangga dan merasa wah dari yang lainnya
Yang pada akhirnya terjerumus kelembah kesombongan yang hanya 
dapat merusak hati mereka sendiri.
Biarkan saja mereka begitu !
Toh mereka bukan siapa*, mereka hanya mengandalkan kata-kata merendahkan
yang terpenting sekarang adalah MEMBUKTIKAN PADA MEREKA BAHWA orang yang direndahkan ini lebih MAMPU dan BISA !!!
Tunjukkanlah !!
Mereka yang selalu merendahkan orang lain adalah mereka yang sebetulnya tidak memiliki kemampuan apapun kecuali merendahkan. 


Pantun yang kubaca pada Dididkan Subuh saat ngaji di musholla Al-Mushaf dulu :) pas masih kecil 

Anak gajah mandi disumur
Ambil galah dalam perahu
Anak muda jangan takabur
Cobaan Allah siapa yang tahu 

:) :) :)

Sabtu, 27 Desember 2014

Konsep Seni

KONSEP SENI
TARI KEJAI DARI SUKU REJANG KABUPATEN LEBONG





DISUSUN OLEH:
RIA ANZALENA ( A1G013088 )
Semester : III A

Dosen Pengampu:
Bambang Parmadie, M.Sn


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU

2014

BAB I

PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang

Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang memiliki akal dan pikiran yang dapat membentuk suatu kebudayaan di daerah yangdi tempatinya. Dan setiap populasi manusia memiliki perbedaan pola pikir juga perasaan sesuai di daerahnya masing-masing, sehingga kebudayaan di masing-masing daerah itu berbeda-berbeda. Seperti semboyan Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika yang artinya walaupun berbeda-bada namun tetap satu jua.
Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang telah ada sejak zaman nenekmoyang. Mulai dari ujung barat (sabang) sampai ujung timur (marauke), Indonesia mempunyai kebudayaan yang berbeda dengan bangsa lain dan mempunyai kekhasannya tersendiri pada setiap daerahnya.Dalam perkembangan di masyarakat umum, kebudayaan merupakan hasil olah pikir dan perasaan manusia yang berlangsung cukup lama.Salah satu kebudayaan di Indonesia adalah tarian, dapat dipastikan disetiap daerah di Indonesia memiliki tarian yang berbeda-beda.

Di Indonesia tepatnya di daerah salah satu kabupaten yang terdapat di provinsi Bengkulu yaitu kabupaten Lebong, dengan suku asli yaitu suku Rejang, kira-kira 85 km dari kota Bengkulu di daerah ini terdapat tarian kebudayaan yang bernama tari kejai.Tari kejai merupakan salah satu kebudayaan Rejang Lebong dan dianggap sebagai tarian yang sakral. Tari kejai memiliki gerakan yang sederhana sehingga sangat mudah untuk dipelajari, dan pada makalah tugas mata kuliah Konsep Seni, kali ini akan dibahas asal usul tari kejai, gerakan-gerakan yang ada pada tari kejai beserta peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam tarian adat dari suku Rejang kabupaten Lebong tersebut.

A.       Ruang Lingkup

A.           Bagaimana asal usul tari kejai dan perkembangannya di suku Rejang  kabupaten Lebong?
B.            Bagaimana gerakan-gerakan dan posisi penari yang ada di tari kejai?
C.            Apa saja peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam menampilkan tari kejai?

C.       Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan makalah sesuai dengan ruang lingkup diatas adalah :
A.           Untuk mengetahuibagaimana asal usul tari kejai yang ada di suku Rejang kabupaten Lebong  dan perkembangannya yang telah dijelaskan oleh narasumber.
B.            Untuk mengetahuibagaimana gerakan-gerakan dan pola lantai yang ada pada tari kejai.
C.            Untuk mengetahui apa saja peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam menampilkan tari kejai
D.       Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dengan dibuatnya makalah ini adalah :
A.           Agar pembaca dapat menambah pengetahuan mengenai asal usul tari kejai dan perkembangannya disuku Rejang kabupaten Lebong.
B.            Agar pembaca dapat mengetahui gerakan-gerakan dan posisi penari serta makna yang terkandung dalam tari kejai.
C.            Agar pembaca dapat mengetahui perlengkapan apa saja yang dibutuhkan dalam menampilkan tari Kejai

BAB II

PEMBAHASAN

A.       Asal Usul Tari Kejai suku Rejang kabupaten Lebong

(Menurut informasidari narasumber H. Sayman djay pada hari sabtu, tanggal 22/11/14).Beberapa ratus tahun yang lalu di daerah provinsi Bengkulu tepatnya daerah Rejang Lebong berdiri sebuah kerajaan yang bernama pinang berlapis yang dipimpin oleh seorang raja. Singkat cerita suatu ketika raja ini berniat untuk melaksanakan sebuah hajatan besar atau dalam bahasa Lebong disebut dengan kejai. Semua makanan dan masakan dapat disediakan dalam hajatan bahkan untuk satu kampung sekalipun namun sang raja kebingungan apa yang harus dilakukakan dalam hajatan tersebut.
Karena kepercayaan orang dulu terhadap dewa maka dikatakanlah melalui dewa tersebut datang seorang petapa, kemudian petapa tersebut menjelaskan kepada raja cara melaksanakan hajat yang baik dan bagus.Keseluruhannyapun diatur oleh sang petapa mulai dari pemotongan kerbau dan penyajian makanan, Petapa juga memberikan solusi kepada raja agar digelar acara bujang merindukan gadis dan gadis merindukan bujang, petapa tersebut memberi solusi demikian karena sulitnya laki-laki dan perempuan zaman dahulu untuk bertemu apalagi berkenalan,Nah sang petapa pun mengajarkan cara-cara menari seperti burung elang. Dari situ gerakan yang diajarkan oleh sang petapa tersebut dalam hajatan terus populer dan dinamakanlah  tari kejaioleh masyarat Lebong, bahkan para pemuda pemudinya pun wajib bisa menarikan tari kejai tersebut karena jika tidak maka tidak akan dapat berkenalan.
Namun dalam kutipan situs (www.kejai dance) menulis :
Keberadaan kejai sudah terlihat di Bengkulu sejak 1468 M dan mulanya bernama ta’ei jang.Diperkirakan dibawa oleh seorang pedagang bernama Hassanuddin Al-Pasee.Hingga kini, tari kejai menjadi satu-satunya tarian Bengkulu dari tanah Rejang dan kerap ditarikan saat perhelatan besar keluarga seperti pernikahan, penyambutan tamu agung, khitanan, dan saat panen raya. Dahulu, alat musik yang digunakan terbuat dari bambu sebagai kelintang, bambung betung sebagai gong, kulit binatang sebagai redap atau alat musik pukul, sementara ada bambu khusus yang didesain sebagai serdam atau alat musik tiup. Akan tetapi, sejak para biku dari Majapahit datang, semua alat musik tradisional itu digantikan dengan alat musik dari logam.
Proses membawakan tari kejai tidaklah mudah. Menurut cerita, ada kejai yang dilaksanakan selama 3-15 hari bahkan sampai 9 bulan. Untuk melakukannya pun terkadang harus memotong kerbau dan sapi terlebih dahulu. Tuan rumah harus atas marga, serta mengundang marga-marga yang lain dan harus memperlakukan tamu dengan sebaik-baiknya. Tarian ini semakin dianggap sakral karena membutuhkan tempat yang khusus untuk membawakannya. Sebelum dan sesudah menampilkan tari kejai, diadakan ritual terlebih dahulu, yaitu pemotongan tebu hitam dan langir yang telah diberikan mantra oleh seorang sesepuh sebelum memulai tarian.Seminggu sebelum diselenggarakannya acara, masyarakat satu dusun juga akan bergotong royong mendirikan balie kejei, yakni balai dengan ukuran 6x8 meter atau 6x12 meter.
Sejalan dengan cerita diatas,dikarenakan belum adanya bukti otentik serta penjelasan yang mendetail dan komprehensifmengenai asal-usul dan sejarah dari tari kejai, hingga saat ini memicu timbulnya banyak versi yang berkembang dikalangan masyarakat untuk itu belum dapat diketahui pasti bagaimana latar belakang dari tari kejai.Seiring dengan perkembangan jaman tari kejai ini biasanya digunakan untuk merayakan pernikahan, khitanan, panen raya, acara perpisahan sekolah dan kegiatan-kegiatan lain yang menyangkut kedaerahan dan saat pernikahan, pengantin pria dan wanita dianjurkan untuk mengikuti tarian ini.
Pada zaman modern sekarang ini menurut narasumber yaitu bapak H. Sayman djay mengatakan bahwatarian kejai sudah tidak populer lagi bahkan tari kejaisudah jarang sekali ditampilkan, berbagai upayapun dilakukan baik dari pemerintah maupun masyarakat yang hatinya masih tergerak untuk melestarikan tarian tersebut dengan melaksanakan berbagai kegiatan perlombaan,seperti salah satu situs mengatakan:
Dengan memanfaatkan acara yang tepat, pemerintah Rejang Lebong terus berupaya meningkatkan rasa cinta kebudayaan terhadap anak-anak muda daerah, dan pada saat ini sudah mulai ditetapkan bahwa setiap warga yang asli dari suku Rejang ataupun menikah dengan adat Rejang dianjurkan menggunakan tari Kejai untuk menyambut para tetamu.
Meskipun demikian dalam pelaksanaannya ternyata masih ada yang belum menggunakan tari kejai dan tidak menutup kemungkinan, bahwa pudar dan berkurangnya kepopuleran dari tari kejai saat ini dikarenakan anak muda pada saat ini kurang menyukai kebudayaan asli Indonesia. Semua ini dapat terlihat dengan kurangnya antusias para pemuda dan pemudi terhadap kebudayaan, kebanyakan hanya terpaksa mempelajari tarian-tarian karena tuntutan pembelajaran saja.  

B.       Gerakan-gerakan yang ada pada Tari kejai

Tari kejaimerupakan tarian yang dilakukan secara berpasang-pasangan,yang dilakukan minimal 3 pasang anak sangeu.Gerakan-gerakan yang ada pada Tari kejai sangatlah sederhana dan monoton,gerakan inti tarikejai ada 2 macam yaitu gerakan tetap dan gerakan peralihan. Pada gerakan tetap, penari perempuan,  kedua telapak tangan menghadap ke depan setinggi bahu, dan setelah gerakan matah dayung memegang ujung selendang. Sedangkan pada gerakan tetap penari laki-laki, kedua telapak tangan menghadap ke depan setinggi kepala juga gerakan kedua tangan berada di sebelah kiri seperti sedang memegang senjata, dan setelah gerakan peralihan atau matah dayung, kedua telapak tangan menghadap ke depan disamping paha.Berikut gerakan, dan pola lantai yang ada pada tari kejaiyang saya pelajari dari narasumber H.Sayman djay 22/11/14 didesa Tangua kecamatan Uram jaya kabupaten LebongSebelum menari  para anak sangeu sudah berada di posisi, dan posisi berdiri langsung duduk dengan posisi paha kaki kanan lurus ke depan, menapak dilantai dan kaki kiri bertumpu dengan tumit.Seperti gambar berikut.Dengan pola lantai yang pertama menghadap kedepan lalu melakukan gerakan menyembah yang disebut dengan sambei pembuka                          

B.  Peralatan dan Pelengkapan yang dibutuhkan dalam Tari Kejai

A.        Alat MusikPengiring Tari Kejai

Kelintang, redap dan gong merupakan alat musik khas tradisional suku Rejang, yang dari jaman dahulu kala sudah di pakai pada musik pengiring tarian sakral dan agung suku Rejang, yaitu tari kejai dengan keterangan satu buah gong, 5 buah kelintang dan satu buah redap
Ke tiga alat musik tradisional tersebut sangat penting perannya dalam tarian kejai, oleh sebab itu sebelum dimulai tariannya, oleh suku Rejang kelintang, redap dan gong tersebut harus dipersiapkan terlebih dahulu karena bagian yang penting dalam tari kejai.

A.        Pakaian dan Aksesoris Penari

a)              Pakaian dan aksesoris yang dikenakan oleh penari laki-laki berupa:
·                Baju jaswarna hitam
·                Celana dasar hitam
·                Penutup kepala yang disebut dengan cek’ulew
·                Selempang dari kanan ke kiri
·                Songket
·                Kris

b)             Pakaian dan aksesoris yang dikenakan penariperempuan berupa:

·         Baju kurung beludru warna merah dengan logam warna emas
·         Mengenakan songket
·         Selendang
·         Motif bagian bawahnya berbentuk pucukrebung
·         Sunting goyang dan cempaka harus ganjil
·         Mengenakan kalung, gelang dan anting- anting
·         Kemudian burung-burung
·         Mengenakan penutup dada

B.        Penei

Penei adalah sebuah meja yang diletakkan di tengah untuk diputari oleh para penari pada saat tarian dimulai.

Meja penei bukanlah sebuah meja kosong biasa. Penei merupakan lambang dari kemakmuran, yang terdiri dari:
·         Pisang emas setandan
·         Sirih beserta gagangnya menandakan bahwa orang rejang berada
·         Pinang beserta gagangnya
·         Daun setawar beserta batangnya
·         Daun sedingin beserta batangnya
·         Buah kundur
·         Tebu sebatang panjang
·         Penyeluwangbeserta batangnya
·         Beronang tanjakpane tanjak
·         Teleng tampa
·         Ambin dogan
·         Tombak “kojoa”, pedang, sewar atau keris sebagai lambing keamanan
·         Payungsebagai lambang perlindungan, dan disusun di atas meja, pada meja terdapat
·         Bakul sirih
·         Lampu
·         Talam berisi beras dan gula merah

·         Ayam jantan “monok bi’ing

BAB III

PENUTUP

A.     KESIMPULAN

Berdasarkan studi lapangan yang telah penulis laksanakan selama dua hari di desa Tangua, Kecamatan Uram Jaya Kabupaten Lebong pada tanggal 21 sampai dengan tanggal 22 November 2014, Diceritakan oleh narasumber bahwa tari kejai merupakan tarian yang sakral yang ada di lebong. Bermula dari seorang raja yang ada di daerah Rejang Lebong dari sebuah kerajaan Pinang Berlapis yang akan melakukan hajatan  besar dan memohon kepada dewa agar diberikan petunjuk, lalu datanglah seorang petapa yang mengajarkan gerakan-gerakan perkenalan antara bujang dan gadis yang kini disebut dengan Tari Kejai.
Sebagai hasil kebudayaanTari kejaimemiliki gerakan yang sangat sederhana dan monoton, banyak pengulangan gerak dalam tari ini, namun tari ini mengandung  makna dalam setiap gerakannya.Seperti gerak sembah yang dilakukan sebanyak tiga kali menghadap kedepan,dan tiga kali menghadap ke pasangan masing-masing penari memiliki makna penghormatan kepada para tamu undangan, penonton dan sesama penari. Kemudian gerakan tetap yang dilakukan para penari perempuan seperti tangan diatas bahu mengadah keatas memiliki makna bahwa sang perempuan siap menerima lamaran sang laki-laki, begitu juga pada gerakan tetap laki-laki yang mengangkat tangan diatas bahu mengadah ke bawah menandakan bahwa para penari laki-laki memberi lamaran dan sang laki-laki tampak berwibawa.sedang gerakan matah dayung adalah gerakan variasi untuk gerakan peralihan.

Dalam tari kejai ini juga di butuhkan berbagai peralatan dan perlengkapan yang harus ada dalam menampilkan tarian yaitu alat musik diantaranya gong, redap dan kelintang, pakaian para penari dan perlengkapan penei yang diletakkan di tengah-tengah balai tempat menari kejai.

A.     SARAN

Sekarang sangat minim sekali pemuda dan pemudi yang senang dan berlatih tari daerah.Jikapun ada terkadang hanya keterpaksaan dan tuntutan proses pembelajaran saja. Namun tampak malah orang-orang yang tinggal jauh dari Indonesia, justru menyukai dan melestarikan budaya Indonesia di negara asalnya.Sebagai pemuda dan pemudi yang terlahir ditanah air tercinta yaitu indonesia, alangkah baiknya jika kita mengetahui akan pentingnya melestarikan sebuah kebudayaan yang berada di setiap daerah terutama daerah kita Provinsi Bengkulu. Jangan hanya bisa mengikuti modernisasi, tetapi melupakan kebudayaan sendiri.
Utamanya lagi pada masyarakat umum yang berada di lebong selaku pemilik Tari Kejai agar lebih mensosialisasikan lagi tarian ini dan menghadirkan tarian pada setiap kesempatan seperti pesta pernikahan, khitanan, acara kedaerahan, acara disekolahatau bahkan mengadakan perlombaan-perlombaan untuk tarian tersebut.Selaku pemerintah setempat jugasebaiknya lebih maksimal lagi dalam upaya pelestarian tari kejai masyarakat suku Rejang ini. Bukan hanya milik masyarakat suku rejang, tetapi ciri khas dari masyarakat  kabupaten Lebong

Untuk itu mulai sejak dini mari kita sebagai pemuda dan pemudi sebagai generasi penerus bangsa dan selaku warga negara indonesia mencintai kebudayaan yang ada di Indonesia terutama di daerah masing-masing demi untuk melestarikan budaya kita Indonesia.

DAFTAR PUSKATA


Repository.upi.edu/588/4/S_SDT_0900308_CHAPTER.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Rejang_Lebongwww.rejanglebong.kab.go.i
http://marpencamiken.blogspot.com/tari-kejei-tarian-sakral-rejang-lebong.html







Mohon maaf jika terdapat kesalahan pengunggahan dalam tulisan saya ini :)